Senin, 29 Oktober 2012

Lomba Design Poster




Ayo ramaikan #HariCiliwung1111
dengan membuat karya design poster,
tema : "Konservasi Ekosistem Ciliwung, Selamatkan yang Tersisa"

Persyaratan :
1. peserta adalah pelajar dan mahasiswa;
2. karya sesuai dengan tema;
3. karya yang dikirimkan belum pernah dipublikasikan ataupun
diikutsertaka di perlombaan manapun;
4. mencantumkan data diri dan no. Hp (nama dan alamat sesuai
dengan KTP);
5. Design poster harus dibuat dengan komputer grafis [size
optimum (4000x3000 pixels) dan resolusi (300-500 dpi)] dan
dengan format TIFF.

Kirimkan ke fanpage Ciliwung National Park-Ciliwung Institute
Batas pengiriman 5 November 2012

Pemenang akan diumumkan di fanpage pada 7 November 2012
cp: Fauzia Tantri (085780403773)
Asih (083877442301)
Ayo menjadi bagian dari gerakan perubahan lingkungan, menuju Ciliwung yang Asri.

Jumat, 26 Oktober 2012

Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan

• Hari, tanggal : Minggu, 11 November 2012
• Waktu : Pukul 07.00 – 17.00 WIB
• Lokasi : Desa Glonggong, Bojonggede, Kabupaten Bogor

Peringatan Hari Ciliwung akan dilaksanakan pada:

Waktu
Kegiatan
07.00 – 08.00
Registrasi Peserta
08.00 – 09.00
Mulung sampah
09.00 – 09.45

Pembukaan dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Menteri PU, 
Menteri Kehutanan, Gubernur Propinsi DKI Jakarta 
dan Gubernur Propinsi Jawa Barat
09.45 – 10.45
Rembug Ciliwung (pemerintah dan masyarakat)
·Lomba gambar dan mewarnai
·Magic Ciliwung
·Pameran foto Ciliwung
·Pameran jenis ikan asli Ciliwung
10.45 – 12.00
·Helping hands for Ciliwung (cap tangan dari Ciliwung)
·Live music tepi Ciliwung
·Pameran lomba gambar
·Jelajah kampung Glonggong
12.00 – 13.00
·Diskusi dan pemutaran film Brandal-Brandal Ciliwung
·Istirahat dan Santap masakan asli Ciliwung
13.00 – 14.30
·Dongeng Ciliwung
14.30 – 16.30
·Tubing di Ciliwung
·Pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah
16.30 – 17.00
Penutup

Tentang Ciliwung Institute





Ciliwung Institute merupakan forum kerja yang digagas untuk mewadahi kegiatan komunitas yang bergerak dalam upaya penyelamatan Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Lingkup kegiatannya juga luas mulai dari Puncak Kab. Bogor, Kota Bogor, Bojonggede Kab.Bogor, Depok  hingga Jakarta.

Isu yang dikerjakan oleh setiap lembaga yang terlibat dalam forum ini juga beragam. Ada komunitas seni budaya, pendongeng, pendidik lingkungan, literasi, peneliti, fotografer hingga programer komputer.
Forum yang dibangun dari beragam isu ini mencoba mengangkat potensi Ciliwung yang dilihat dan dilakukan dari berbagai sudut pandang. Keberagaman ini merupakan kekuatan yang memudahkan Ciliwung Institute untuk mengemas kegiatannya secara menarik, sehingga kampanye penyelamatan Ciliwung yang disuarakan menjadi sederhana dan mudah diterima oleh berbagai kalangan.



Selasa, 23 Oktober 2012

Pertemuan Sehari Forum Air Jakarta | 10 Oktober 2012




Krisis Air Bersih Jakarta 

Kota Jakarta dalam situasi kekurangan suplai air bersih, menjadi dilema ketika Kota Jakarta dilintasi 13 sungai besar, hampir sebagian besar tidak bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku sumber air.
sungai sebagai Sumber daya air permukaan rusak karena buruknya pengelolaan oleh sistem.

Disisi lain, Kebutuhan akan air bersih di Jakarta terus meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk baik dari pertumbuhan penduduk secara alami maupun tingginya urbanisasi ke Kota Jakarta.

Ancaman permukaan tanah Jakarta yang terus menurun tenggelam di bawah permukaan laut karena eksploitasi berlebihan sumber air tanah, membuat pemerintah berusaha membatasi penggunaan air tanah dengan menaikan PAJAK Air Tanah< Konversi Air Sumur Dalam beralih dari air tanah menjadi air perpipaan , Peraturan Gubernur No.37/2009 mengatur Kenaikan Pajak Air Tanah dari Rp. 3.500,-/M3 naik menjadi Rp. 23.000,-/M3 , sebagai penggantinya pemerintah harus bisa memenuhi dan menyediakan kebutuhan penduduk dari sumber air bersih dari sumber daya air permukaan seperti sungai, waduk dan situ.

Jaringan air bersih Jakarta sampai saat ini hanya bisa menjangkau tidak lebih 40- 47% penduduk Jakarta. 
Jumlah penduduk yang makin meningkat tajam, permintaan jumlah gedung, mal apartemen, perkantoran dan areal bisnis yang memerlukan air bersih otomatis akan membuat krisis air bersih makin menjadi jadi.

Kondisi Ketahanan Air Jakarta

- 2,22% kebutuhan pasokan air baku lokal hanya dari Sungai Krukut
- 96% pemenuhan pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur dan pembelian air curah dari PDAM kabupaten Tangerang.
- Pasokan ideal kebutuhan air masih diperlukan tambahan sekitar 10.000 Liter/detik pada tahun 2015

Sampai tahun 2012 PDAM baru sampai kapasitas produksi 17.975 Liter/detik, dan menjangkau 797.151 pelanggan, hal ini masih jauh dari kebutuhan air bersih warga Jakarta yang mencapai 23.936 Liter/detik, sehingga masih kekurangan produksi sekitar 6.061 Liter/detik.

Harapan ke depan ada perbaikan kondisi kualitas air sungai (kualitas baku mutu air dari kelas 4 bisa naik lagi menjadi kelas3) di Jakarta seperti Sungai Ciliwung yang dulu masih potensial sebagai air baku pengolahan air bersih bisa beroperasi kembali

Save Our Ciliwung #SelamatkanYangTersisa

Ciliwung Coklat Kental, Kerusakan Hulu Ciliwung




"Siapa mau minum susu coklat, tuch minum air Ciliwung" sepenggal canda tawa bocah bocah ketika bermain di pinggir Ciliwung dai daerah Condet Jakarta, sekilas air sungai yang berwarna coklat tua terlihat menggugah selera.

Rusaknya Hutan Lindung di daerah Puncak Bogor yang digusur oleh bangunan Villa yang dibangun orang Jakarta, serta Okupasi Sempadan Sungai oleh Pengembang Komplek Perumahan Kota Depok telah membuat longsor, erosi, pengikisan tanah terbawa air hujan hanyut ke aliran Sungai Ciliwung.

Kekentalan air sungai yang berwarna coklat kental karena tingginya kandungan tanah dan sedimen yang larut terbawa air.
Sedimentasi dan pendangkalan akut Sungai Ciliwung makin memperparah daya tampung memperkecil volume terutama pendangkalan akan sangat terasa di daerah hilir,di daerah muara dan pantai sekitarnya.

Memasuki musim hujan terasa sedikit membantu mengatasi kekeringan dan hilangnya debit air sungai setelah beberapa bulan tanpa hujan.
Disisi lain musim hujan membawa kekhawatiran tersendiri akan bahaya banjir dan meluapnya sungai Ciliwung.
Beban Sungai Ciliwung sudah terlampau berat, daerah hulu dan sempadan sungai yang telah menjadi bangunan dan beton tidak kuat lagi menangkap dan menyerap air hujan, dan semuanya jatuh tertumpah ke Ciliwung.

Foto : Ciliwung Pejaten Timur - Jakarta Selatan
11 Oktober 2012


Sabtu, 20 Oktober 2012

Restorasi Kali Ciliwung, Kembangkan Eco-Friendly




SELAIN investasi megaproyek berupa infrastruktur seperti JSS–Jembatan Selat Sunda, JBB–Jembatan Batam-Bintan, rel kereta api BME - Bengkulu-Muara Enim dan pelabuhan samudera di Bengkulu --pantai barat daratan Sumatera—masih banyak projek “anakan” yang terus difinalisasi, melalui Jeju-Initiative 11-12 Oktober itu. Anakan raksasa, seberapa pun kecilnya, tetap berukuran “mega.” Apa saja proyek itu?

Salah satunya, adalah Restorasi Kali Ciliwung yang bermuara di ibu kota Jakarta, sebagai implementasi Koridor II MP3EI yang bakal menjadi salah satu projek percontohan dalam pembenahan kawasan sungai secara holistik dan menusiawi. Bantaran sungai Ciliwung, selama ini dikenal sebagai kawasan kumuh yang jauh dari standar kebersihan dan kesehatan. Di saat musim hujan, kondisinya cukup membahayakan. Di musim kemarau, menjadi pemandangan yang menyentuh rasa kemanusiaan.

Karena itu, salah satu proyek Indonesia-Korea Selatan yang akan sedang dirancang serius adalah, pembenahan kawasan Ciliwung. Terutama di seputar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Kompleks itu bakal disulap menjadi tiga fasilitas penting, yakni sewage treatment facility; educational centre dan  eco-friendly facility. “Projek Ciliwung River Restoration ini sudah kami rancang dengan detail, diharapkan sudah bisa dimulai pada akhir tahun ini, bulan Desember 2012 dengan budget USD 9 juta,” ungkap Hatta Rajasa.

”Dana proyek restorasi sebesar itu, bersumber dari tiga pihak. KEITI USD 2 juta, lalu KOICA USD 5 juta, dan dari Indonesia sebesar USD 2 juta. Pilot projek ini diharapkan akan selesai dalam 30 bulan, sehingga wajah Ciliwung di pusat ibu kota itu akan berubah, menjadi lebih berfungsi, lebih estetik, bermanfaat besar bagi warga Jakarta, dan bisa dijadikan contoh bagi kota-kota besar lain di Indonesia,” paparnya.

Proyek lain adalah, CNG Package Project yang meliputi 3 phase. Yaitu phase pertama, CNG Shipbuilding Project; phase kedua up-stream and gas supply; phase ketiga: power plant. Di phase pertama, sudah selesai dilakukan feasibility study untuk CNG Pilot project. Dari hasil FS tersebut, proyek yang akan mengangkut CNG dari Gresik Jawa Timur ke Muara Tawar Jawa Barat tersebut diperkirakan akan menghemat biaya bahan bakar sebesar 50%. Asal bisa menggantikan diesel dengan gas dari CNG.

Menurut Hatta, Korea siap mendukung proyek ini dalam bentuk pendanaan dan teknologi. Untuk fase kedua yaitu up-stream and gas supply dari Kalimantan Timur ke pembangkit listrik Muara Tawar. Hasil feasibility study menunjukkan, bahwa masih terlalu dini untuk memverifikasi cadangan gas. Jaraknya juga terlalu jauh dari pelabuhan sehingga diperlukan pipa lebih dari 300 km, sehingga tidak terlalu efisien.


Untuk phase ke satu, Kepco mengharapkan dukungan kedua negara untuk Joint venture Kepco dan PLN. Untuk phase kedua, Kepco mengharapkan informasi ladang gas pada tahap produksi yang dekat dengan pesisir dan informasi mengenai ladang gas di Indonesia untuk ukuran kecil dan menengah.

Proyek energi lain, kata Hatta, ada di provinsi kelahirannya, Sumatera Selatan. Persisnya, di Pendopo, yang merupakan proyek kerjasama Posco dengan PLN dengan projek senilai USD 1,02 M, untuk membangun pembangkit berkapasitas 600 MW. Projek ini dikerjakan dalam dua tahap. Skema pengerjaan, melalui BOT, untuk 25 tahun PPA (Power Purchasing Agreement).

”Korea sudah menemukan teknologi up grading, sehingga dengan batubara berkalori rendah pun bisa menghasilkan daya listrik yang signifikan. Karena itu, projek ini bisa menurunkan biaya produksi, menyumbang 3.000 tenaga kerja baru, teknologi ramah lingkungan, dengan mengadopsi CFB – Circulating Fluidized Bed),” ungkap dia yang juga Ketua Umum DPP PAN itu.

Di Pulau Sulawesi, Korea juga akan melakukan investasi. Pilihannya di bidang Agro Based Multi Industry Cluster Project (MIC Project). Projek ini telah diusulkan Korea pada bulan Mei 2011, dengan menawarkan program terpadu. Dari proses pengembangan pertanian, membangun fasilitas pengolahan, penyimpanan dan distribusi melalui model pengembangan kerjasama ekonomi yang menyatu. Pada saat pre-field survey pertama yang dilakukan di atas lahan yang diajukan Indonesia di Pontianak, Kuburaya dan Bulungan di Kalimantan pada Desember 2011, hasilnya tidak cocok karena tanahnya bergambut.

Lalu, lahan yang diajukan Indonesia adalah Mamuju Utara dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 4-12 Oktober 2012 telah diadakan pre-field survey yang kedua. Rencananya, 2013 akan diadakan feasibilty study berdasarkan hasil survei; dan akan membuat Inter-governemental MoU untuk MIC dan membuat draft Project Master Plan dan tahun 2014 sebagai persiapan pelaksanaan investasi.

Di bidang pertambangan dan perminyakan, PT DSME Korea akan dibuka cabang di Indonesia. Ini sebagai bukti keseriusan Korea dalam meningkatkan kompetensi Offshore Topside dan memperlancar bisnis offshore. DSME sendiri memprogramkan untuk membuka cabang di 5 negara, dan salah satunya Indonesia.

Pertimbangannya, karena memiliki kualitas SDM local yang memadahi. Tahun 2012, DSME Indonesia diharapkan menyerap 100 insinyur Indonesia, dan tahu 2015 sudah ada 350 insinyur Indonesia. Cabang DSME Indonesia itu diproyeksikan akan menggarap pasar seluruh wilayah Asia Tenggara dan Australia. DSME juga akan memberikan program pendidikan bagi insinyur lokal yang bekerja di kantor cabang Indonesia.

Di ujung pertemuan, kedua wakil negara itu menandatangani Joint Declaration of Jeju-Initiative 2012, yang intinya menyepakati bahwa kedua Menteri siap memperkuat semangat kerjasama ekonomi bilateral. Karena presiden kedua negara juga sudah sepakat menindaklanjuti implementasi MP3EI, pada 9 Desember 2012 di Bali.

“Proyek-proyek kerjasama utama dari Jeju Initiative, Korea mengusulkan proyek CNG Package Project, Sumsel-6 Coal Fired Power Project, Agro-based Multi-Industry Cluster dan Pembentukan cabang DSME. Sedangkan Indonesia mengusulkan proyek Bengkulu-Muara Enim Coal Railway, Jembatan selat Sunda, dan Jembatan Batam-Bintan. Sedang usulan kedua belah pihak adalah membangun River Restoration Project di Ciliwung,” kata dia.

Soal pembicaraan bilateral, kata Hatta, Posko juga mengembangkan proyek senilai USD 11 M. Yakni proyek yang terkait dengan energi, pengembangan program bio-fuel, fuel-sell, diesel, energi terbarukan, geothermal. Lalu pengembangan IT dan konstruksi, misalnya rel yang diintegrasikan dengan IT, seperti fiber optic. “Sedangkan human resourches-nya bekerjasama dengan ITB, IPB, dan kerjasama dengan kalangan universitas yang lain,” ungkapnya. (dk)

Jumat, 19 Oktober 2012

Lomba Anak Ciliwung - Menulis Surat Untuk Presiden



Adik-adik apa kabar?

Ada yang kenal dengan Sungai Ciliwung? Pernah bermain di Ciliwung? Menurut adik-adik, airnya bagaimana? Apakah airnya bisa langsung kita minum? Pada zaman dahulu, air Sungai Ciliwung bisa diminum lho? Coba kalau sekarang airnya kita minum. Bisa-bisa bikin kita sakit perut.

Dalam rangka Peringatan Hari Ciliwung, kakak mengajak adik-adik, untuk menceritakan keadaan Ciliwung kepada bapak-bapak pemimpin bangsa ini. Cerita disampaikan dalam bentuk surat. Isinya harus sesuai dengan tema “Harapanku untuk Masa Depan Ciliwung.” Adik-adik bisa menuliskan apa saja mulai dari ide, pertanyaan atau bahkan laporan tentang Ciliwung saat ini.

Mungkin kalian punya ide bagaimana caranya supaya sungai kita bisa bersih dan indah.. atau malah kalian bingung bagaimana membuat sungai-sungai kita menjadi bersih dan indah…???

Nah, kalau begitu yuk, kita menulis surat untuk Presiden kita.
Dalam rangka Peringatan Hari Ciliwung pertama kali pada tanggal 11 November 2012, Surat kamu boleh berisi ide,pertanyaan atau bahkan sekedar untuk memberitahukan keadaan sungai kita ini..

Ayo ikutan Lomba Menulis Surat Untuk Bapak Presiden Tentang Sungai Ciliwung, sungai terbesar di Ibukota Indonesia.

Lomba bertemakan “Harapanku Untuk Masa Depan Ciliwung”
Syarat dan ketentuan lomba:
- Peserta Anak Indonesia max umur 14 tahun
- Tulisan dalam bentuk tulisan tangan max 250 kata/ setengah halaman buku tulis
- Tulisan di scan dalam bentuk (pdf/jpeg) dan dikirim ke hariciliwung@gmail.com
atau surat ( pojok kanan atas tulis “Surat Anak Ciliwung”) dikirim atau diantar langsung ke alamat :

* Komunitas Ciliwung Condet ( cp : Istohari Syukur 0813 1674 0855)
Jl. Munggang No. 6 rt/rw : 10/02 Condet Balekambang (pangkalan bambu)
Kramat Jati - Jakarta Timur 13530

* Komunitas Ciliwung Bojonggede (cp: Agnes 0896 3812 3071 )
Jl. H. Wahid - Kampung Glonggong

RT 03/05 No.11
Desa Kedung Waringin - Bojonggede
Kabupaten Bogor - Jawa Barat. 16320

- Tulisan paling lambat diterima panitia Tgl. 3 November 2012 (penutupan)
- Penyeleksian akan dilakukan oleh Relawan Ciliwung dan tidak bisa diganggu gugat

Surat yang diterima akan dibundel jadi satu dan disampaikan kepada Bapak Presiden RI, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat sebagai pengambil kebijakan pengelolaan sungai.
3 Surat terbaik dan terunik dari penilaian Juri akan dibacakan pada Acara Hari Ciliwung 11 November 2012 dan disampaikan di depan Menteri Lingkungan Hidup di lokasi ( dalam undangan), akan mendapat hadiah dan sovernir menarik dari Panitia #HariCiliwung1111
keterangan lebih lanjut hubungi:
hariciliwung@gmail.com
atau kunjungi kami di :
fanpage facebook :
Ciliwung Institute

Rabu, 17 Oktober 2012

Pohon Kemang




Pohon Kemang (Mangifera kemanga)
Lokasi : Pohon ( Ciliwung Kedung Lio - Pejanten Timur)
Buah ( Ciliwung Bojonggede )

Masih banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kemang adalah nama buah, walaupun tinggal domisili di daerah Kemang, itu benar benar terjadi ketika saya dan teman teman komunitas pertama kali mencobai buah ini sewaktu kemping di Ciliwung bojonggede, beragam pendapat a
tas rasa buah esotik ini, ada yang bilang seperti rasa yogurt manis asam dan wangi, ada yang bilang seperti rasa rujak bebeg.

Kemang adalah pohon buah sejenis mangga dengan bau yang harum menusuk dan rasa yang masam manis.

Buah kemang yang masak coklat agak hijau kusam, berbincul di pangkalnya. Tak seperti binjai, buah kemang yang muda dapat dimakan, meski amat masam rasanya

Kemang terutama ditanam untuk buahnya, yang biasa dimakan segar setelah buah itu masak atau dijadikan campuran es. Buah kemang juga biasa dijadikan sari buah. Buah kemang yang muda disukai untuk bahan rujak. Demikian pula bijinya, yang dalam keadaan segar diiris-iris dan dimakan setelah dibumbui serta ditambah kecap. Daun kemang yang masih muda (kuncup) digunakan untuk lalap dan kerap dihidangkan di rumah-makan Sunda.

Ciliwung pun Dipaksa Minum Susu Cimory



Yang tersulit saat mencintai sesuatu adalah menjaganya, hal itu juga berlaku pada Ciliwung. Sungai di Pulau Jawa dengan panjang hampir 120 km ini sangat kritis kondisinya. Banyak yang menyatakan cinta atau sekedar suka pada Ciliwung, tapi tak banyak yang menjadi bagian untuk menjaganya.
Seorang kawan yang aktif di Ciliwung Institute sempat mengambil sebuah foto terkait dugaan limbah susu Cimory yang dapat mencemari Ciliwung karena dibuang langsung tanpa melalui proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), berikut informasi yang saya kutip secara utuh dari mereka: Ciliwung pun Dipaksa Minum Susu Cimory - Pembuangan Limbah Susu Cimory ke Ciliwung Cilember – Puncak. Walaupun tidak se-berbahaya limbah kimia, limbah susu dari pabrik Cimory yg diduga tidak melalui IPAL, dengan cemaran organiknya akan menaikan BOD (Biological Oxygen Demand), dan cemaran limbah susu mengancam biota sungai karena menurunnya kandungan oksigen dalam air. Sudah sepantasnya perusahaan sebesar Cimory memikirkan dampak lingkungan dari limbah yang dihasilkannya.
Tentang Cimory
PT. Cisarua Mountain Dairy atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Cimory’ merupakan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan di Cisarua, Puncak. PT. Cisarua Mountain Dairy didirikan pada tahun 2006 dan merupakan salah satu anak perusahaan MACRO Group, yang bergerak di dalam bidang pangan berbasiskan empat protein alami terbaik yaitu daging (PT. Macroprima Panganutama), susu (PT. Cisarua Mountain Dairy), telur (PT. Java Egg Specialities) dan kacang kedelai (PT. Indosoya Sumber Protein).
Berawal dari kepedulian kita terhadap Ciliwung, semoga dapat berbuah cinta untuk menjaganya bersama. Ciliwung bersih dan terjaga adalah warisan paling berarti untuk anak-cucu kita kelak. Semoga!

Selasa, 16 Oktober 2012

Dulu Orang Belanda Minum Air Ciliwung



Oleh:

Perilaku sebagian warga membuang sampah ke sungai Ciliwung tidak berakar pada kebiasaan tradisional warga setempat yang berdiam di sepanjang bantaran sungai. Sebab sebaliknya, warga asli justru sangat memperhatikan kebersihan air sungai.

Dalam catatan sejarah, warga Jakarta tempo doeloe biasanya membuang sampah ke dalam lubang yang telah disediakan di halaman rumah. Baru disore hari, sampah itu dibakar untuk mengusir nyamuk. Kebiasaan membakar sampah ini disebut “nabun.”

Hingga akhir abad 19 dan awal abad 20, tidak hanya penduduk asli saja yang menggunakan air sungai Ciliwung untuk air minum, tapi juga orang-orang Belanda yang menetap di kota ini. Air sungai lazimnya ditampung terlebih dahulu di sebuah kolam yang dilengkapi dengan sejumlah pancuran. Penduduk dan para penjual air mengambil air dari di pancuran yang terdapat di berbagai tempat. Karena itu pula banyak tempat di Jakarta yang disebut “pancoran.”

Air sumur biasanya hanya dipakai untuk mencuci atau menyiram tanaman. Warga Jakarta tempo doeloe lebih memilih minum air sungai, baik dengan mengambilnya sendiri atau membeli dari penjual air yang menjajakan air sungai dengan gerobak.

Saat itu, air sungai Ciliwung masih sangat jernih dan belum terkontaminasi. Rasanya memang lebih sejuk dan segar dibanding dengan air sumur. Air sungai Ciliwung biasanya diminum begitu saja, tanpa proses penyaringan terlebih dahulu. Tapi seiring dengan pembukaan lahan di sekitar sungai, berbagai masalah kesehatan pun muncul terkait kebiasaan penduduk meminum air mentah dari sungai Ciliwung.

Pada abad ke- 18 dan dasa warsa pertama abad ke-19 itu, penyakit disentri, typhus, bahkan juga kolera. Ini terjadi karena air sungai Ciliwung yang sudah terkontaminasi. Kendati demikian, orang-orang Belanda dan para elite Jakarta waktu itu, lebih memilih minum air yang diambil dari sungai.

Belakangan, setelah air sungai Ciliwung di Jakarta sudah kurang baik bagi kesehatan, maka para elite Betawi yang kaya mendatangkan air minum dari daerah Bogor (1773). Air itu diambil dari sumber-sumber air di perbukitan di selatan kota Bogor. Istana gubernur jenderal Belanda adalah konsumen yang rutin menerima kiriman air dari mata air yang ada di selatan Bogor.

Sementara, mereka yang kantongnya pas-pasan, tetap memanfaatkan air dari sungai-sungai yang mengalir di Jakarta, tapi sudah melalui proses penyaringan sederhana. Caranya, air dari sungai diendapkan terlebih dahulu di dalam tempayan, dan disaring melalui celah-celah batu karang.

Dengan proses ini, air memang berubah jernih, namun tetap tidak bebas dari kuman-kuman penyakit. Kebiasaan memasak air minum baru dikenal belakangan setelah wabah kolera dan disentri semakin jadi menjadi ancaman terhadap kesehatan warga kota.

Sebenarnya, hingga saat ini, warga Jakarta masih mengandalkan air Ciliwung untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Tapi, tidak lagi mengambil dari ruas sungai yang mengalir di Jakarta, tapi langsung pada sumber-sumber airnya di kawasan Bogor Selatan. Salah satu diantara sumber air itu adalah mata air Ciburial di kawasan Megamendung. Air dari sumber ini, tentu tidak diangkut lagi dengan gerobak seperti tempo doeloe, tapi disalurkan melalui pipa air minum yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.

Belakangan seiring dengan meningkatnya kebutuhan air minum di Ibukota Jakarta, muncul sejumlah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengadaan air minum, yang populer dikenal sebagai “air mineral.” Air minum dalam bentuk kemasan, diambil dari sumber-sumber air di pegunungan, di wilayah Bogor dan Sukabumi.

Jadi masalah, sumber-sumber air tersebut kini kelestariannya terancam. Perubahan fungsi lahan di sekitar mata air, berpotensi menimbulkan pencemaran sehingga air yang dikonsumsi penduduk menjadi tidak sehat lagi. Atau, sebagian dari sumber air itu mengering sehingga memicu bencana krisis air bersih.
Karena itu upaya untuk mengembalikan kawasan lindung di selatan Bogor kepada kondisi aslinya, patut didukung. Sebab hanya dengan demikian, warga Jakarta dan sekitarnya terhindar dari malapetaka krisis air bersih.

Hari Ciliwung

Hari Ciliwung
Klik pada gambar

Konsorsium Penyelamatan Puncak

Arsip Artikel

Cari Blog Ini

 

© 2013 Ciliwung Institute. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top