Jumat, 19 April 2013

HAK AIR MENGALIR - Renungan Jum'at

Jumat, April 19, 2013

Bumi ini sudah berproses sangat lama, ratusan juta tahun yang lalu sampai sekarang masih berproses. Seperti yang kita lihat saat ini. Ada gunung meletus, ada gempa yang diikuti tsunami, ada hujan lebat yang diikuti mengalirnya sungai dan lain lain. 

Air hujan yang turun di pegunungan berhutan akan terbagi 3, sebagian besar meresap ke dalam tanah dan akan keluar sebagai mata air yang akan menambah volume sungai, sebagian lagi mengalir di permukaan dan masuk ke alur sungai dan sebagian lagi air hujan akan diuapkan kembali. 
Air hujan yang turun ke bumi mempunyai hak mengalir baik lewat media tanah dan atau lewat alur sungai. Alur sungai di pegunungan umumnya lurus, sempit dan dalam, sedangkan alur sungai di dataran berbelok belok, lebar dan berundak sesuai dengan ritme banjir terbesar yag pernah terjadi. Semua ini terjadi mengikuti irama Sunatullah yang dinamis.

Tanah-vegetasi-iklim si suatu wilayah telah membentuk sistem yang bersimbioses satu dengan lainnya. Tanah terbentuk merupakan hasil kolaborasi vegtasi dan iklim. Vegetasi di pegunungan berfungsi menjaga kesimbangan ekosistem melalui berbagai hal seperti menyerap karbon dioksida yang akan membuat sejuk kawasan itu. 


Keseimbangan lainnya diantaranya kanopi dan sersahnya berfungsi sebagai menahan energi hujan, sehingga butiran hujan tidak langsung menerpa tanah. Sersah pohon bersama tubuh pohon dan akarnya akan menahan air dan meneruskan air hujan merembes ke dalam tanah untuk mengisi cadangan air tanah dan keluar sebagai mata air-mata air di wilayah tersebut. 
Disamping itu air yang tersimpan di bawah akar juga akan ditransfer ke seluruh tubuh pohon dan diuapkan lewat daun (transpirasi) bersamaan dengan proses fotosintesis yang berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen, uap air dan unsur lainnya yang akan mengisi atmosfer bumi. Semua ini terjadi mengikuti irama Sunatullah yang dinamis.
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). (Qaaf : 6-8)

Beberapa juta tahun lalu manusia diciptakan dengan dibekali akal dan pengetahuan dasar tentang ciptaan, dengan tugas yang jelas sebagai pengelola sekaligus sebagai penyayang alam semesta. Anugerah akal pikiran yang ada pada manusia merupakan anugerah yang sangat penting karena mampu untuk membedakan hal yang baik dan buruk, bahkan sebagai pembeda antara manusia dan makhluk lainnya. Karena berpikir adalah Sunnatullah bagi setiap manusia. 

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan peningkatan kemampuan akal manusia menyebabkan manusia lupa akan tupoksi awal sebagai makhluk ciptaan Allah, mereka menjadi rakus, menjadi sangat rakus dan tidak perduli dengan keadaan sekitar.

Mereka merambah dan merubah kawasan pegunungan berhutan menjadi kawasan hunian sehingga hak air untuk meresap ke dalam tanah hilang berubah menjadi aliran banjir yang akan mengerosi tanah pegunungangan sehingga mendangkalkan sungai. Mereka mengurangi hak air mengalir di alur sungai dikarenakan mereka menempati bantaran sungai dan mereka membuang sampah ke sungai. 


Sampah berbahan baku plastik khususnya tidak bisa terurai sama sekali atau butuh ratusan tahun, sehingga samah plastik ini akan mengalir dan masuk ke laut membetuk pulau sampah plastik yang akan terus membesar dan melebar menutupi permukaan laut. Mereka tahu apa yang mereka lakukan akan menyebabkan banjir setiap musim hujan tapi mereka tetap tidak merubah itu.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut akibat perbuatan tangan manusia,supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" [Surah ar-Rum 41].
”Sesungguhnya Allah tidak akan Merubah nasib suatu kaum Sebelum mereka berusaha merubahnya Sendiri ”(Surat Arraad Ayat 79)


Ayat ayat itu memang hanya untuk orang yang berfikir sehingga bisa mengambil pelajaran dari ayat khauniyah untuk menjalan tugas pokok dan fungsi manusia sebagai khalifa fil’ardh yang rahmatan lil’alamin. Sayang selama ini kita tidak pernah diajari tentang itu, kita hanya diajari membaca saja sehingga kita tidak bisa mengambil pelajaran yang diberikan Allah SWT.

Ya Allah berilah petunjuk bagi kami agar kami bisa dan selalu mendapatkan petunjuk ilmu yang selalu Engkau limpahkan melalui berbagai. Amiin 3x

Selamat hari Jumat
( Kang Amien Widodo )


Berikan Kami Jalan, Kami Hanya Ingin Patuh Pada Tuhan Kami Untuk Mengalir dan Pulang Ke Rumah Kami di Dalam Perut Bumi dan Samudera Luas Di Sana.
(Inayàt Tarunaşakti , Komunitas Ciliwung Depok )

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

 

© 2013 Ciliwung Institute. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top