NGARIUNG CILIWUNG "Ngurus Ciliwung Mesti Bareng-Bareng" Kp. Gelonggong Desa Kedung Waringin Kec. Bojonggede Kab.Bogor 29 Desember 2013 |
RILIS PERS NGARIUNG CILIWUNG 29 Desember 2013
Bogor, 27 Desember 2013-
Seperti biasa, menjelang akhir tahun warga Jakarta akan mulai dihantui banjir yang berasal dari luapan Sungai Ciliwung. Untuk mengantisipasi banjir yang melanda ibu kota negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggandeng banyak pihak melakukan upaya pemulihan Sungai Ciliwung di Jakarta. Upaya pengerukan, penguatan tebing sungai, tanggul, penyodetan Kali Ciliwung dan relokasi ribuan warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung terus dilakukan. Upaya tersebut merupakan bagian dari restorasi ekosistem Sungai Ciliwung yang mestinya dilakukan dari hulu sampai hilir.
Tidak ingin melihat warga Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjuang sendiri dalam upaya restorasi Sungai Ciliwung, berbagai Komunitas Ciliwung mulai dari Puncak sampai dengan Jakarta turut mendorong dan mengajak masyarakat di sepanjang Ciliwung dan pemerintah daerah untuk mendukung restorasi ekosistem di Jawa Barat yang merupakan kawasan tengah dan hulu sungai Ciliwung.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Komunitas Ciliwung di akhir tahun 2013 ini adalah mengadakan kegiatan “Ngariung Ciliwung” yang mengundang Gubernur Jawa Barat, Walikota Bogor, Bupati Bogor dan Walikota Depok. Kegiatan Ngariung (berkumpul) ini akan dilakukan pada Minggu pagi, tanggal 29 Desember 2013 di Kampung Glonggong, Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Komunitas Ciliwung mengajak semua pihak baik dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup, BPDAS Citarum Ciliwung dan pihak swasta, serta masyarakat luas untuk berkumpul bersama di Bojong.
Muhamad Muslich dari Komunitas Peduli Ciliwung Bogor, yang juga Koordinator Kegiatan Ngariung Ciliwung mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mempertemukan ide-ide lokal untuk mendukung restorasi Sungai Ciliwung. “Tidak mudah merestorasi sungai. Kita belum punya contoh. Untuk itu perlu dilakukan secara bersama-sama. Komunitas Ciliwung di berbagai titik telah memberikan contoh nyata dengan kegiatan-kegiatan yang unik untuk mendukung pemulihan sungai. Meski sifatnya sangat lokal namun kegiatan mereka dapat berdampak luas. Ini potensi yang harus didukung” tegasnya.
Muslich yang mewakili Komunitas Ciliwung lainnya berharap Gubernur Jawa Barat, Walikota Bogor, Bupati Bogor dan Walikota Depok bisa hadir dalam acara Ngariung Ciliwung nantinya. “Surat undangan sudah kami berikan langsung kepada para pemimpin daerah ini. Semoga saja mereka berkenan hadir. Mulai tahun depan di 2014 kita bisa bersama-sama merestorasi Sungai Ciliwung. Indonesia butuh model pengelolaan sungai yang lebih baik. Saya pikir para pemimpin kita perlu menularkan semangat pemulihan tersebut kepada masyarakat luas” ungkap Muslich.
KONTAK
M. Muslich, Koordinator Kegiatan “Ngariung Ciliwung”
mobile phone: 0813 812 34648, e-mail: muslich.ecology@gmail.com
Leoni Rahmawati, permintaan video dan dokumentasi
mobile phone: 0821 243 82000, e-mail: leonirahmawati@gmail.com
CATATAN UNTUK EDITOR:
· Sungai Ciliwung mengalir sepanjang 119 km dari wilayah hulunya di Cagar Alam Telaga Warna (Puncak) hingga bermuara di Teluk Jakarta. Aliran sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta.
· Kegiatan Ngariung Ciliwung diinisiasi oleh Komunitas Ciliwung mulai dari Puncak, Gadog, Bogor, Cilebut, Bojong Gede, Depok, dan Condet. Berkolaborasi dengan Mapala Universitas Indonesia, Ciliwung Institute, Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Bogor, Greeneration Indonesia, Green Teacher Indonesia, Urban Studies Universitas Indonesia, P4W IPB, BPDAS Citarum Ciliwung, Gerakan Ciliwung Bersih, Dana Mitra Lingkungan, Danone Aqua, dan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
· Komunitas Ciliwung adalah individu, kelompok, organisasi berbadan hukum, dan masyarakat lokal di sepanjang Sungai Ciliwung yang peduli terhadap kelestarian Sungai Ciliwung. Saat ini sudah ada 21 Komunitas Ciliwung mulai dari Puncak, Bogor sampai dengan Muara Ciliwung, Jakarta.
· Restorasi ekosistem sungai merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi dan struktur sungai seperti sedia kala. Fungsi sungai yang menjadi prioritas untuk dipulihkan adalah kualitas air. Kementerian Lingkungan Hidup (2011) menyatakan bahwa sebagian besar parameter Kriteria Mutu Air (KMA) Sungai Ciliwung tidak memenuhi kelas air yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Daya tampung air Sungai Ciliwung juga perlu dipullihkan untuk dapat menampung volume air pada saat musim hujan. Pemullihan sungai dilakukan berdasarkan pendekatan ekosistem, dimana pertimbangan ekologi diprioritaskan untuk menjaga kelestarian sungai. Vegetasi di kanan-kiri sungai (disebut riparian) merupakan vegetasi yang perlu dipertahankan keberadaanya, dipulihkan, dan ditingkatkan kualitas dan kauntitasnya di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
0 komentar:
Posting Komentar