Ciliwung
Institute sebagai forum komunikasi lintas komunitas peduli Ciliwung hulu hilir
mencoba mengangkat kepedulian warga akan kondisi Ciliwung melalui lomba menulis
surat untuk Presiden pada peringatan Hari Ciliwung 11 November 2012. Lomba yang
disebut sebagai “Surat Bocah Ciliwung” ini merupakan langkah yang diambil untuk
mendapatkan cara pandang yang berbeda tentang kondisi Ciliwung dilihat dari kaca
mata anak usia SD dan SMP.
Surat yang
masuk berjumlah 109 pucuk, yang berasal dari anak SD dan SMP di wilayah
Jabodetabek. Surat tersebut kemudian diseleksi oleh tim juri. Jumlah surat
lolos seleksi ada 43 pucuk surat, yang kemudian diambil 6 orang sebagai
pemenangnya. Tim juri terdiri dari :
1. Kak Ucon
(Pendongeng)
2. Bapak M.
Ilham Sembodo (aktivis pendidikan)
3. Ibu
Endah Taufiq (penulis naskah/pengajar/ Produser TVRI)
4. Ibu
Wildasari Hoste (aktivis Ciliwung)
5. Ibu Sri
Mulyani (guru dan penyiar radio)
Beberapa isi
surat tersebut menyatakan keinginan mereka untuk melihat Ciliwung yang bersih dan
bisa dibanggakan seperti sungai di negara lain. Oleh karena amanah anak-anak
tersebut, kami dari Ciliwung Institute memiliki tanggung jawab untuk
menyampaikan suara anak-anak tersebut kepada Bapak Presiden.
Pesan penting yang
dibawa oleh kumpulan surat ini adalah, adanya tindakan serius dari pemerintah
untuk melakukan pemulihan Ciliwung. Agar generasi mereka di masa depan masih
dapat menikmati indahnya Ciliwung.
(Panitia Hari Ciliwung 2012)
Berikut ke 6 surat pemenang lomba SD/SMP , dari 43 Surat yang dibuklet menjadi 1 buku:
Kepada yang mulia
Presiden Republik Indonesia
Bapak DR. Susilo
Bambang Yudhoyono
Jalan Merdeka Utara, Jakarta
Bapak
Presiden yang mulia. Perkenalkan nama saya Raina Diva Callista. Saya ingin
menceritakan apa yang saya alami. Saya anak dari 2 saudara. Saya yang tertua
dikeluarga saya.
Setiap
malam rumah saya terendam oleh sungai ciliwung. Saya dan keluarga mengungsi
disekolahan terdekat. Saya bingung untuk tidur dimana, kasihan adik2 saya yang
kedinginan dimalam hari.
Sungai
ciliwung itu kotor, bau, tidak layak lagi. Banyak orang memakai air itu untuk
mandi, minum. Kasihan perut orang itu sakit diare, demam, dan gatal-gatal.
Karena sungai ciliwung itu harus dibersihkan. Tolong dilebarkan sungai ciliwung
supaya tidak banjir.
Demikian
permohonan saya anak yang tinggal di kali ciliwung kepada Bapak Presiden RI dan
Gibernir yang saya hormati. Terima kasih atas perhatian Bpk. Presiden dan
gubernur.
Yang memohon
(Raina Diva Callista)
Jakarta , 2 November 2012
#SAVEOURCILIWUNG
Ciliwung Institute
SDN Batuampar 13 Pagi
“Surat anak ciliwung”
“Harapanku untuk masa depan
ciliwung”
Assalammualaikum wr wb.
Apa kabar bapak presiden?
Aku
mau sedikit bercerita tentang ciliwung ditempat tinggalku.
Dikampungku
ada sungai ciliwung, tapi menurutku sungai itu masih kotor dan banyak sekali
sampah-sampah yang berserakan. Ada bungkus sabun cuci, shampoo, sabun dan lain
sebagainya. Tapi sekarang berkat “komunitas ciliwung” dan warga kp. Gelonggong,
ciliwung ditempat tinggalku bersih, tapi belum bersih semuanya. Tapi kita
lumayan nyaman mandi dan menyucinya disitu karena airnya sudah bersih buat
semua orang termasuk aku. Kalau kemana-mana melihat sampah, tolong buang
ketempatnya. Kalian semua bisa kan membaca hadist kebersihan, yuk kita baca
bersama-sama
Anna zo fatul minal iman
Artinya : kebersihan itu sebagian
dari iman.
Pastinya kita tahu hadist ini.
Kalau kamu tau, tolong jaga kebersihan. Kebersihan itu bukan cuma buat orang
lain, tapi buat diri kita sendiri. Kalau kita gak mau menjaga nanti kita yang
sakit. Ku mau gelonggong ini dijuluki kampung yang anti kotor bebas bersih. Setiap
rumah diadain tempat sampah. Aku juga ingin sekali ciliwung ini dijuluki
ciliwung terbersih seibukota. Aku gak bisa ngebayangin betapa bahagia hidupku.
Dulu sebelum ada “komunitas ciliwung”, ciliwung dirumahku sangat-sangat kotor.
Tetapi gelonggong kedatangan orang baik seperti mereka. Ia gak ada henti
membersihkan ciliwung. Bapak presiden harus bangga sama “komunitas ciliwung”,
dia membuat hari-hariku bahagia. Ia membuat banyak pengalaman yang takkan
pernah terlupakan. Ia selalu buatku senang. Aku aja bangga sama “komunitas
ciliwung”. Jadi pak presiden harus bangga. Aku janji akan peduli dengan
kebersihan seperti “komunitas ciliwung”. Aku gak ingin ngecewain presiden dan
“kakak-kakak komunitas ciliwung”
“terima kasih atas semuanya”
Sekian surat dari aku…
Gina Riani
Anak ciliwung bojonggede
Kepada
Yth Bp Presiden RI
Bp Gubernur DKI Jakarta
Bp Gubernur Jawa Barat
Bapak-bapak
yang terhormat dan saya cintai. Saya Dagna Zalfa Utomo, ingin menyampaikan apa
yang saya lihat dari sungai ciliwung.
Sejak
kecil saya melihat sungai yang tidak pernah bersih, selalu kotor dan bau.
Kebetulan jika saya masuk ke kompleks perumahan dimana saya tinggal, saya harus
melewati anak sungai ciliwung. Sangat tidak nyaman melihatnya. Apalagi jika
setelah hujan, banyak sampah yang hanyut terbawa air hujan ke jalan raya,
karena sungai sudah dangkal, menjadikan air sungai meluap dengan sampah
diatasnya.
Sekarang
saya sudah besar dan mengerti manfaat dari sungai sangat banyak, tetapi saya belum
pernah merasakan manfaatnya.
Sepertinya
sungai ciliwung adalah sungai mati, karena sudah tidak dapat digunakan
manfaatnya, kecuali untuk tempat membuang sampah. Mengapa saya sebut sebagai
sungai mati? Karena sudah diabaikan dan dianggap tidak ada oleh masyarakat.
Bapak-bapak
yang terhormat, mengapa tidak menggunakan uang pajak dari masyarakat untuk
membersihkan sungai ciliwung dan membuat rumah susun dengan harga yang
terjangkau untuk membersihkan bangunan di bantaran sungai. Uang dari pajak
digunakan untuk apa selain untuk warga itu sendiri? Apakah uang dari pajak
sudah habis?
Harapan
saya, sungai ciliwung dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi untuk
mengurangi kemacetan di Jakarta.
Demikian
surat dari saya. Mohon maaf dan maklum jika ada kesalahan. Terima kasih.
Hormat saya
(Dagna Z. U.)
SDN Batu Ampar 13 Pg
Yth. Bapak Presiden
di tempat
di tempat
Assalamualaikum wr.wb
Pak SBY apa kabar pak?
Semoga bapak sehat
selalu dan dapat menjalankan tugas sebagai presiden di negri tercinta ini. Pak
saya ada keluhan tentang kali Ciliwung kita Pak. Saya perhatikan dari waktu ke waktu
kali Ciliwung semakin kotor dengan banyaknya sampah yang dibuang warga ke
sungai. Baunya pun yang disebabkan oleh pencemaran limbah pabrik. Baunya pun
sangat mengganggu pernapasan. Belum lagi warna yang hitam dan berlumpur.
Sungguh tidak sedap dipandang mata.
Tau tidak Pak, dulu kakek nenek
saya sering main, berenang, mancingm mencuci pakaian di kali Ciliwung, dulu air
sungainya masih jernih, bersih, dan tidak berbau. Kakek nenek saya dan
teman-temannya sangat menikmati bermain di kali Ciliwung. Seandainya sungai
Ciliwung yang sekarang sama bersihnya seperti dulu zaman kakek nenek saya.
Saya tahu, paham dan mengerti
bahwa persoalan sungai Ciliwung bukan semata-mata urusan pemerintah tetapi
menjadi urusan warga kota Jakarta juga. Tetapi saya sangat menginginkan ada
suatu usaha dari pihak pemerintah pusat maupun pemerintah daerah kota Jakarta yang
serius menangani permasalahan pencemaran sungai Ciliwung.
Yah, minimal mengurangi tingkat
pencemarannya. Saya sangat iri lhoo Pak dengan negara tetangga kita yaitu
Malaysia dan Singapura yang sungainya bersih, minim pencemaran sehingga banyak
wisatawan asing yang betah berlama-lama berkunjung ke negara tersebut. Kapan ya
Pak sungai Ciliwung di Jakarta seperti sungai-sungai di negara tetangga kita
tersebut.
Maaf ya Pak isi surat keluhan
saya menggangu bapak. Mudah-mudahan bapak bisa mencarikan solusi untuk hal ini
karena sungai Ciliwung adalah sungainya kota Jakarta Ibukota negara Republik
Indonesia.
Terimaksaih waktu yang bapak
luangkan untuk membaca surat saya ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Waasalamualaikum Wr.Wb
Hormat saya
Indri Aprilia
VIII-FSMPN 35
“Harapan
Untuk Masa Depan Ciliwung”
Jakarta,
2 November 2012-11-12
Yth :
Bpk Presiden Dan
Gubernur DKI Jakarta.
Ass.Wr.Wb
Kepada
bapak Presiden yang terhormat.
Dengan ini saya ingin menyampaikan persoalan menangani Ciliwung yang sekarang. Karena ciliwung yang sekarang tidak pantas menjadi kali Ciliwung yang bersih, tetapi Ciliwung yang sekarang menjadi kotor dan airnya yang tercemar dari limbah pabrik dan tumpukan sampah. Ciliwung sekarang beda dengan Ciliwung tempo dulu.
Dengan ini saya ingin menyampaikan persoalan menangani Ciliwung yang sekarang. Karena ciliwung yang sekarang tidak pantas menjadi kali Ciliwung yang bersih, tetapi Ciliwung yang sekarang menjadi kotor dan airnya yang tercemar dari limbah pabrik dan tumpukan sampah. Ciliwung sekarang beda dengan Ciliwung tempo dulu.
Cilliwung
yang tercemar dan kotor disebabkan oleh orang yang telah membuang sampah
sembarangan dan orang yang telah membuang limbah pabrik. Orang yang telah
melakukan itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab dengan lingkungan yang
bersih.
Maka
dari sebab itu, saya ingin persoalan Ciliwung selesai dengan berpartisipasi
membuat peraturan yang sangat ketat bagi orang yang telah membuang sampah
ataupun yang lain. Agar diberi hukuman seberat-beratnya atau diberi denda.
Karena adanya peraturan ini yang sangat ketat bisa menguntungkan diri
masyarakat dan diri sendiri. Tetapi warga menderita kalau peraturan itu tidak
terlaksana, karena kalau terjadi hujan pasti akan banjir dan lingkungan menjadi
kotor. Yang menimbulkan banjir dan lingkungan menjadi kotor yang menimbulkan
penyakit.
Karena
itu masyarakat berharap banyak agar peraturan-peraturan yang dibuiat cepat
terlaksana dengan baik dan kami pun ingin melihat Ciliwung yang bersih dan
indah sama seperti yang ada pada masa dulu, bisa menjadi pusat kebanggaan
masyarakat, dengan lingkungan lingkungan yang bersih, tentram, baik, sejahtera
dan bebas penyakit dan lingkungan kotor, terhindar dari polsi yang buruk.
Dengan ini saya ingin bapak
Presiden dan bapak Gubernur Jakarta mengubah Ciliwung yang bersih di masa
sekarang. Dan di masa nanti menjadi “Kali Ciliwung” yang sangat bersih berguna
bagi kita semua masyarakat yang ada di sekitar Ciliwung dan DKI Jakarta.
Karena bau yang menimbulkan
penyakit, air yang kotor untuk di pergunakan masak tidak menjadi bersih dan
tidak menjadi baik. Dalam hal ini msyarakat arus ikut membantu dengan cara
berpartisipasi dengan bergotong royong.
Dengan
salam, saya ingin Jakarta lebih baik lagi.
Terimkasih
Wass. WR. WB.
Wilda Tri Wahyuni
Wass. WR. WB.
Wilda Tri Wahyuni
“Harapanku
Untuk Masa Depan Ciliwung”
Assalamualaikum Wr.Wb
Saya
Bagas Wibisono, si anak Ciliwung. Tempat saya tinggal itu dekat dengan sungai
Ciliwung. Sungai itu banyak manfaatnya. Menurut blog-blog yang pernah saya baca
sungai ini termasuk sungai terindah di dunia. Tapi itu dulu bukan sekarang.
Dalam hal ini masyarakat dan pemerintah berperan penting. Masyarakat seharusnya
tidak membuang sampah sembarangan, menebang pohon, dan tidak membangun rumah di
bantaran sungai Ciliwung, karena dapat mengurangi daerah aliran dan resapan
air.
Sebenarnya
semua itu bukan salah masyarakat, pemerintah juga seharusnya membuat TPS
(Tempat Pembuangan Sementara). Karena di beberapa tempat tidak ada TPS
tersebut. Jadi masyarakat pun bingung ingin membuang sampah dimana. Terpaksa
masyarakat membuang sampah ke sungai. Dan seharusnya hukum atau kenakan denda
bagi yang membuang sampah di sungai.
Saya
kagum dengan komunitas ini karena saya juga tahu masih ada orang yang peduli
dengan lingkungan.
“Thank
you for all that you undertake for the Ciliwung river”
Bagas
Wibisono
12 Tahun
0 komentar:
Posting Komentar