Ciliwung Coklat Kental, Kerusakan Hulu Ciliwung.
"Siapa mau minum susu coklat, tuch minum air Ciliwung" sepenggal canda tawa bocah bocah ketika bermain di pinggir Ciliwung dai daerah Condet Jakarta, sekilas air sungai yang berwarna coklat tua terlihat menggugah selera.
Rusaknya Hutan Lindung di daerah Puncak Bogor yang digusur oleh bangunan Villa yang dibangun orang Jakarta, serta Okupasi Sempadan Sungai oleh Pengembang Komplek Perumahan Kota Depok telah membuat longsor, erosi, pengikisan tanah terbawa air hujan hanyut ke aliran Sungai Ciliwung.
Kekentalan air sungai yang berwarna coklat kental karena tingginya kandungan tanah dan sedimen yang larut terbawa air.
Sedimentasi dan pendangkalan akut Sungai Ciliwung makin memperparah daya tampung memperkecil volume terutama pendangkalan akan sangat terasa di daerah hilir,di daerah muara dan pantai sekitarnya.
Memasuki musim hujan terasa sedikit membantu mengatasi kekeringan dan hilangnya debit air sungai setelah beberapa bulan tanpa hujan.
Disisi lain musim hujan membawa kekhawatiran tersendiri akan bahaya banjir dan meluapnya sungai Ciliwung.
Beban Sungai Ciliwung sudah terlampau berat, daerah hulu dan sempadan sungai yang telah menjadi bangunan dan beton tidak kuat lagi menangkap dan menyerap air hujan, dan semuanya jatuh tertumpah ke Ciliwung.
Foto : Ciliwung Pejaten Timur - Jakarta Selatan
11 Oktober 2012
"Siapa mau minum susu coklat, tuch minum air Ciliwung" sepenggal canda tawa bocah bocah ketika bermain di pinggir Ciliwung dai daerah Condet Jakarta, sekilas air sungai yang berwarna coklat tua terlihat menggugah selera.
Rusaknya Hutan Lindung di daerah Puncak Bogor yang digusur oleh bangunan Villa yang dibangun orang Jakarta, serta Okupasi Sempadan Sungai oleh Pengembang Komplek Perumahan Kota Depok telah membuat longsor, erosi, pengikisan tanah terbawa air hujan hanyut ke aliran Sungai Ciliwung.
Kekentalan air sungai yang berwarna coklat kental karena tingginya kandungan tanah dan sedimen yang larut terbawa air.
Sedimentasi dan pendangkalan akut Sungai Ciliwung makin memperparah daya tampung memperkecil volume terutama pendangkalan akan sangat terasa di daerah hilir,di daerah muara dan pantai sekitarnya.
Memasuki musim hujan terasa sedikit membantu mengatasi kekeringan dan hilangnya debit air sungai setelah beberapa bulan tanpa hujan.
Disisi lain musim hujan membawa kekhawatiran tersendiri akan bahaya banjir dan meluapnya sungai Ciliwung.
Beban Sungai Ciliwung sudah terlampau berat, daerah hulu dan sempadan sungai yang telah menjadi bangunan dan beton tidak kuat lagi menangkap dan menyerap air hujan, dan semuanya jatuh tertumpah ke Ciliwung.
Foto : Ciliwung Pejaten Timur - Jakarta Selatan
11 Oktober 2012
0 komentar:
Posting Komentar